Pada tanggal 10 Desember 2024, mahasiswa Program Studi Digital Supply Chain melakukan kunjungan industri ke PT Ajinomoto Indonesia yang berlokasi di Mojokerto. Perjalanan dimulai dari Surabaya dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam. Selama perjalanan, antusiasme mahasiswa terlihat jelas, karena kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mempelajari langsung penerapan rantai pasok digital dalam industri manufaktur.

Setibanya di lokasi, rombongan disambut dengan ramah oleh tim dari PT Ajinomoto. Kegiatan diawali dengan sesi pengenalan perusahaan, yang menjelaskan sejarah berdirinya PT Ajinomoto Indonesia, produk-produk unggulan seperti MSG merek Ajinomoto, bumbu Masako, hingga saus Saori, serta bagaimana perusahaan ini berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan.

Mahasiswa kemudian diajak berkeliling untuk melihat langsung proses produksi. Salah satu yang menarik adalah penggunaan bahan baku alami seperti molase dari tebu, yang diolah menggunakan teknologi fermentasi modern dalam alat fermentor. Proses ini menghasilkan MSG berkualitas tinggi melalui tahapan downstream processing, yaitu pemisahan dan pemurnian produk. Proses pengemasan dilakukan menggunakan automated packaging line dengan sensor presisi untuk memastikan kualitas dan kuantitas produk yang terstandar.

Selain mempelajari proses produksi, mahasiswa juga mendapatkan wawasan tentang manajemen limbah. PT Ajinomoto menerapkan sistem Waste Treatment Plant (WTP) untuk mengolah limbah cair, sedangkan limbah padat diolah menjadi pupuk organik bernama Ajifol. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan mempraktikkan konsep ekonomi sirkular dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

Tidak hanya belajar, mahasiswa juga menerima bingkisan produk Ajinomoto sebagai kenang-kenangan. Pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang pentingnya integrasi rantai pasok digital dalam mendukung efisiensi produksi, distribusi, dan manajemen logistik di industri pangan. Kegiatan kunjungan industri ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan solusi inovatif di bidang supply chain yang lebih berkelanjutan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hai 👋
Ada yang bisa kami bantu?